Hi gaesss....imin mau kasih info tentang pelaksanaan metode pek asphalt semoga bermanfaat,,,,😇
METODE
PEKERJAAN ASPALT AC-WC
Kita harus tau dulu untuk aspalt terdiri dari :
1. Laston Lapis Aus ( Asphalt Concrete-Wearing
Course atau AC-WC),
sphalt Concrete -Wearing Course (AC-WC)
merupakan lapisan perkerasan yang terletak paling atas dan berfungsi sebagai
lapisan aus. Walaupun bersifat non struktural, AC-WC dapat menambah daya tahan
perkerasan terhadap penurunan mutu sehingga secara keseluruhan menambah masa
pelayanan dari konstruksi perkerasan. AC-WC mempunyai tekstur yang paling halus
dibandingkan dengan jenis laston lainnya.
2.Laston Lapis Permukaan Antara (Asphalt
Concrete - Binder Course atau AC-BC)
Lapisan ini merupakan lapisan perkerasan yang
terletak dibawah lapisan aus (wearing course) dan di atas lapisan pondasi (base
course). Lapisan ini tidak berhubungan langsung dengan cuaca, tetapi harus
mempunyai ketebalan dan kekauan yang cukup untuk mengurangi tegangan/regangan
akibat beban lalu lintas yang akan diteruskan ke lapisan di bawahnya yaitu base
dan sub grade (tanah dasar). Karakteristik yang terpenting pada campuran ini
adalah stabilitas.
3.Laston Lapis Pondasi (Asphalt Concrete- Base
atau AC-Base)
Menurut Departemen Pekerjaan Umum (1983)
Laston Atas atau lapisan pondasi atas (AC- Base) merupakan pondasi perkerasan
yang terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu
dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas. Lapisan ini terletak di bawah
lapis pengikat (AC- BC), perkerasan tersebut tidak berhubungan langsung dengan
cuaca, tetapi perlu memiliki stabilitas untuk menahan beban lalu lintas yang
disebarkan melalui roda kendaraan. Lapis Pondasi (AC- Base) berfungsi untuk
memberi dukungan lapis permukaan, mengurangi regangan dan tegangan, menyebarkan
dan meneruskan beban konstruksi jalan di bawahnya (sub grade).
Berikut metode nya!!!
Persiapan Produksi Hotmix
1.
Pastikan Request
Pekerjaan Aspal telah tersedia, berikut hasil pengecekan formula disain (DMF)
dan formula rumusan kerja (JMF)
2.
Cek stock Asmin cukup
untuk produksi, dan di panaskan pada suhu yang memadai.
3.
Cek Stock Additif
cukup untuk produksi (2a).
4.
Additif ditakar sesuai
kebutuhan produksi (JMF) (2b).
5.
Jika menggunakan
modifikasi asbuton Stock Asbuton harus pada kemasan, dengan jumlah yang
mencukupi untuk produksi saat itu
6.
Suplai Asbuton ke
Filler Bin dengan jumlah kg / Menit sesuai kebutuhan, dan hindari over suplai
Rujuk hasil kalibrasi. (3a)
7.
Jumlah Asbuton butir
harus sesuai kebutuhan berdasarkan RCK (JMF) (3b).
8.
Suplai aggregate pada
masing-masing Cold Bin harus sesuai dengan kalibrasi Cold Bin, untuk mencegah
penyimpangan gradasi dan overflow (4)
9.
Filler ditakar sesuai
kebutuhan prosuksi (JMF). (4a)
10.
Pemanasan aggregate
pada Drier harus memenuhi, untuk mendapatkan suhu campuran yang di syaratkan.
(5)
11.
Jumlah berat aggregate
masing masing Hot Bin sesuai dengan RCK (JMF) yang telah disetujui. (6)
12.
Pencampuran aggregate
dengan waktu yang cukup untuk mendapatkan homogenitas yang baik. (7)
13.
Timbang Asmin sesuai
jumlah kebutuhan, rujuk RCK (JMF). (8)
14.
Tuang Asbuton pada
campuran aggregate (campuran kering). (9)
15.
Catat waktu
pencampuran Asmin+Additif pada aggregate. (10)
16.
Loading ke DT, gunakan
DT yg telah ditimbang(12) ambil sample untuk Marshal tes (15)
17.
Timbang DT Kosong.
(12)
18.
Pastikan campuran
homogen, terselimuti bitumen dan suhu sesuai persyaratan, jika tidak memenuhi,
maka lakukan rekomendasi penolakan dan buang produk ). (13)
19.
Hanya produk yang
memenuhi kriteria pada pengecekan (13), yang direkomendasikan untuk Diangkut
kelokasi penghamparan. (14)
20.
Ambil Sampel (Marshal
Tes). (15)
21.
Hanya produk yang
memenuhi kriteria pada pengecekan (16)
22.
Rekomendasi Pembayaran
(17)
23.
Pastikan campuran
homogen, terselimuti bitumen dan suhu sesuai persyaratan, jika tidak memenuhi,
maka lakukan Rekomendasi penolakan dan buang produk (18)
24.
Ketidaksesuaian
dari hasil pengecekan visual pada verifikasi maupun, hasil Marshal
test harus ditindak lanjuti dgn pengendalian Produk Tidak
Sesuai sebagaimana yang diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai. (19)
25.
Harus ada bukti
telah dilakukan tindakan perbaikan atas produk tidak sesuai, dengan meng-
gunakan tatacara yang diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan HPTS Daftar Simak
Laporan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai (HPTS). (20)
Dan ini proses penghamparan hotmix nya gaesss...
Persiapan
·
Pelaksanaan pekerjaan
hanya boleh dilakukan pd saat cuaca cerah.
·
Cek kesiapan lapangan
pada Daftar Simak Kesiapan Lapangan
Pengangkutan
·
Pastikan alat
pengangkut (D. Truck) menggunakan penutup terpal.
·
Menerima tiket
pengiriman.
Cek Kesesuaian
·
Cocokkan data no
kendaraan, catat waktu penerimaan (amati selisih waktu)
·
Cek suhu diatas Dump
Truck (suhu pasokan ke Finisher)130OC-150OC Aspal Pen, dan 135OC-155OC bitumen
asbuton murni atau modifikasi.
·
Amati visual tampilan
campuran, apakah rata?
·
Jika tidak memenuhi
ketentuan suhu diatas, campuran ditolak dan buang (4)
Pengendalian Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai
·
Catat HPTS
·
Lakukan pencatatan
setiap ada kejadian yang serupa.
Cek Berulang
·
Amati apakah
kejadian berulang, baik saat itu maupun pada pelak sanaan pekerjaan dihari yang
lain.
·
Jika berulang,
evaluasi penyebab dan lakukan tindakan perbaik an.
Loading dan dumping ke Asphalt Finisher (AF)
·
Pastikan dumping
Asphalt Finisher tidak dalam posisi mendorong D.Truck.
·
Dumping dilakukan
tahap demi tahap, pada kondisi D.Truck dan Asfhalt Finisher bergerak searah
dengan kecepatan sama
Penghamparan
·
Pastikan screed
dipanaskan sebelum menghampar.
·
Vibrasi pada tamper
dipastikan berjalan baik.
·
Pemasangan balok kayu
atau material lain yg disetujui pada sisi hamparan.
·
Lakukan penghamparan
dengan mendahulukan sisi terendah.
·
Amati apakah tekstur
merata, secara visual memuaskan.
·
Lakukan
pengamatan pada pengukuran suhu campuran yang dihampar
(minimal 1x pada jarak 100 meter).
·
Pastikan kecepatan
penghamparan konstan, harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan, untuk
menghindari timbulnya koyakan pada penghamparan.
·
Jika terjadi
segregasi, koyakan maka hentikan penghamparan dan sampai ditemukan penyebabnya
hamparan dilanjutkan.
·
Amati mekanisme kerja
Asphalt Finisher (Paver), jalan sempurna/ baik, penebaran merata.
·
Tidak diperbolehkan
adanya penaburan butiran kasar pada permukaan yang telah dihampar rapi.
·
Cek hamparan dengan
straight edge (mistar lurus), pada jarak 3,0 meter toleransi masing-masing 4 mm
untuk lapisan aus, 5 mm utk lapisan binder dan 6 mm untuk lapisanPondasi.
Pemadatan awal (Breakdown Rolling)
·
Suhu pemadatan awal
antara 125OC-145OC (Aspal Pen), dan 130OC-150OC (Asbuton Murni atau Modifikasi)
·
Peralatan pemadatan
Penggilas Roda Baja (Steel wheel roller/Tandem Roller).
·
Roda penggerak saat
pemadatan berada didepan.
·
Kecepatan alat pemadat
tidak lebih besar dari 4 km/jam.
·
Sambungan melintang
dikerjakan terlebih dahulu dengan membuat sambungan memanjang sebagai media
sepanjang (60-100) cm lebar gilasan 15 cm pada campuran yg belum dipadatkan,
lalu padatkan sambungan melintang dengan lebar area 15 cm yg dipa datkan.
·
Jumlah Pemadatan
sesuai jumlah passing hasil percobaan.
Prosedur Pemadatan ;
Jika lajur berdampingan dengan lajur lain yg
telah dihampar padat.
·
Pemadatan sambungan
melintang.
·
Pemadatan sambungan
memanjang.
·
Pemadatan tepi luar.
·
Pemadatan pertama
Break Down Rolling dimulai dari sisi terendah menuju ke yang lebih tinggi.
·
Pemadatan kedua sesuai
prosedur (4).
·
Pemadatan akhir Break
Down Rolling.
Jika lajur tidak berdampingan dengan lajur
lain.
·
Pemadatan sambungan
melintang.
·
Pemadatan tepi luar.
·
Pemadatan pertama
Break Down Rolling dimulai dari sisi terendah menuju ke yang lebih tinggi.
·
Pemadatan kedua sesuai
prosedur (3).
·
Pemadatan akhir Break
Down Rolling.
Pemadatan antara (Intermediate Rolling)
·
Suhu pemadatan antara
90 C-125 C untuk Aspal Pen dan 95 C-130 C untuk bitumen asbuton murni atau
modifikasi atau sesuai dengan instruksi direksi.
·
Peralatan pemadatan
Penggilas Roda Karet Pneumatic Tire Roller (PTR)
·
Jumlah lintasan
(passing) sesuai standar percobaan pemadatan yang disetujui.
·
Selama proses
pemadatan roda alat pemadat dibasahi dengan air yang dicampur sedikit deterjen,
hindari penyiraman yg berlebihan.
·
Kecepatan alat pemadat
tidak lebih besar dari 10 km/jam.
·
Proses pemadatan,
harus menerus tidak boleh terputus.
Pemadatan akhir
·
Suhu pemadatan 90
C-125 C untuk Aspal Pen dan 95 C-130 C untuk bitumen asbuton murni atau
modifikasi.Peralatan pemadatan Penggilas Roda Baja (Steel wheel roller/Tandem
Roller). atau sesuai dengan instruksi direksi
·
Kecepatan alat pemadat
tidak lebih besar dari 4 km/jam.
·
Jumlah lintasan
(passing) sesuai standar percobaan pemadatan yang disetujui.
Peralatan yang digunakan :
·
Aspalt Mixing Plant +
Laboratorium
·
Generator set
·
Whell Loader
·
Dump Truck
·
Aspal Sprayer
·
Compressor
·
Tandem Roller
·
Asphalt Finisher
·
Pneumatic Tire Roller
·
Alat pendukung lainnya
Materal:
·
Semen
·
Agregat
·
Bahan Anti
Pengelupasan
Personil :
·
Pelaksana
·
Operator
·
Petugas K3
·
Tenaga Kerja
Sasaran Mutu:
·
Permukaan yang rata
sesuai spesifikasi
·
elevasi sesuai dengan
yang direncanakan
·
Ketebalan sesuai
spesifikasi dan gambar serta toleransi yang diijinkan.
OK !!! Kalo mau tanya2 Boleh langsung ke No hp imin yah....😎😁