Part
3 nih gaesss...
Menghitung Hasil
Pengukuran Tehodolit
1. Mengitung Jarak
Jika memakai sudut
vertikal (zenith) :
do = (BA-BB) x 100 x sin
V, jarak optis
do = (BA-BB) x 100 x sin2 V, jarak datar
Jika memakai sudut
vertikal (elevasi) :
do = (BA-BB) x 100 x cos
V, jarak optis
do = (BA-BB) x 100 x cos2 V, jarak datar
Mengitung jarak
2. Perhitungan Beda
Tinggi ( ?h )
Jika memakai sudut
vertikal (zenith) :
?h = ta + dh –
BT
tan V
Jika memakai sudut
vertikal (elevasi) :
?h = ta + (dh x tan V) –
BT
Sudut Zenith dan Sudut
Elevasi
3. Perhitungan Ketinggian
TPx = TP1 + ?h , TP1
adalah ketinggian di titik pesawat
Penyetelan Tehodolit
1. Dirikan statif sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
2. Pasang pesawat di atas kepala statif dengan
mengikatkan landasan pesawat dan sekrup pengunci di kepala
statif.
3. Stel nivo kotak dengan cara :
· Putarlah sekrup A, B secara bersama-sama
hingga gelembung nivo bergeser ke arah garis sekrup C.
· Putarlah sekrup C ke kiri atau ke kanan
hingga gelembung nivo bergeser ke tengah.
Penyetelan
4. Setel nivo tabung dengan sekrup ungkit
(helling).
Bila penyetelan nivo
tabung menggunakan tiga sekrup penyetel (sekrup ABC), maka caranya adalah :
· Putar teropong dan sejajarkan dengan dua
sekrup AB (lihat gambar a)
· Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara
bersama-sama, hingga gelembung nivo bergeser ke tengah (lihat ganbar a).
· Putarlah teropong 90° ke arah garis sekrup C
(lihat gambar b).
· Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan
hingga gelembung nivo bergeser ke tengah-tengah.
Mendatarkan theodolit
5. Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo
kotak dan nivo tabung dengan cara memutar teropong ke segala arah.
Bila ternyata posisi
gelembung nivo bergeser, maka ulangi beberapa kali lagi dengan cara yang sama
seperti langkah sebelumnya. Penyetelan akan dianggap benar apabila gelembung
nivo kotak dan nivo tabung dapat di tengah-tengah, meskipun teropong diputar ke
segala arah.
6. Pesawat diarahkan ke segala arah.
Cara pembacaan bak ukur :
Pada rambu ukur akan
terlihat huruf E dan beberapa kotak kecil yang berwarna merah dan hitam yang
berada di atas warna dasar putih. Setiap huruf E mempunyai jarak 5 cm dan
setiap kotak kecil panjangnya 1 cm.
Syarat Teodolit layak
pakai
Pesawat theodolit layak
digunakan apabila memenuhi syarat berikut ini:
Sumbu tegak (sumbu-I)
harus benar-benar tegak.
Bila sumbu tegak miring maka lingkaran skala mendatar tidak lagi mendatar. Hal ini berarti sudut yang diukur bukan merupakan sudut mendatar. Gelembung nivo yang terdapat pada lingkaran skala mendatar ditengah dan gelembung nivo akan tetap berada ditengah meskipun theodolit diputar mengelilingi sumbu tegak. Bila pada saat theodolit diputar mendatar dan gelembung nivo berubah posisi tidak ditengah lagi, maka berarti sumbu-I tidak vertical, ini disebabkan oleh kesalahan sistim sumbu yang tidak benar, atau dapat juga disebabkan oleh posisi nivo yang tidak benar
Bila sumbu tegak miring maka lingkaran skala mendatar tidak lagi mendatar. Hal ini berarti sudut yang diukur bukan merupakan sudut mendatar. Gelembung nivo yang terdapat pada lingkaran skala mendatar ditengah dan gelembung nivo akan tetap berada ditengah meskipun theodolit diputar mengelilingi sumbu tegak. Bila pada saat theodolit diputar mendatar dan gelembung nivo berubah posisi tidak ditengah lagi, maka berarti sumbu-I tidak vertical, ini disebabkan oleh kesalahan sistim sumbu yang tidak benar, atau dapat juga disebabkan oleh posisi nivo yang tidak benar
Sumbu mendatar (sumbu-II)
harus benar-benar mendatar
Garis bidik harus tegak lurus sumbu mendatar
Untuk memenuhi syarat kedua dan ketiga lakukan langkah-lankah sebagai berikut:
· Gantungkan unting-unting pada dinding. Benang
diusahakan agar tergantung bebas (tidak menyentuh dinding atau lantai)
· Setelah sumbu tegak diatur sehingga
benar-benar tegak, garis bidik diarahkan ke bagian atas benang. Kunci skrup
pengunci sumbu tegak dan lingkaran skala mendatar.
· Gerakkan garis bidik perlahan-lahan ke bawah
· Bila sumbu mendatar tegak lurus dengan sumbu
tegak dan garis bidik tegak lurus dengan sumbu mendatar maka garis bidik akan
bergerak sepanjang benang unting-unting ( tidak menyimpang dari bidikan
benang).
Tidak ada salah indeks
pada skala lingkaran tegak.
· Setelah syarat pertama, kedua dan ketiga
dipenuhi maka arahkan garis bidik ketitik yang agak jauh.
· Ketengahkan gelembung nivo lingkaran skala
tegak
· Baca lingkaran skala tegak, missal didapat
bacaan sudut zenith z.
· Putar teropong 1800 kemudian dikembalikan
garis bidik ke titik yang sama
· Periksa gelembung nivo lingkaran skala tegak,
ketengahkan bila belum terletak di tengah
· Baca lingkaran skala tegak, missal z’. Bila
bacaan z’ = 360-z, maka salah indeks adalah 0
Apabila
keempat syarat tidak terpenuhi maka diadakan pengaturan. Untuk mendapatkan
sudut horizontal yang benar maka syarat pertama kedua dan ketiga harus
benar-benar dipenuhi, sedangkan syarat keempat dipenuhi untuk mendapatkan sudut
vertical yang benar.
Jenis – jenis teodolit
Macam teodolit
berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu :
1. Teodolit Reiterasi (
Teodolit Sumbu Tunggal )
Dalam teodolit ini, lingkaran
skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya
tidak bisa diatur.
Theodolit yang termasuk
ke dalam jenis ini adalah teodolit type To ( Wild ) dan type DKM-2A ( Kern ).
Teodolit Reiterasi
Theodolit Repetisi (sumbu
ganda)
Konstruksinya kebalikan
dengan teodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapat diatur dan
dapat mengelilingi sumbu tegak ( sumbu I ).
Akibat dari konstruksi
ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0°, dapat ditentukan ke arah bidikkan
/ target yang dikehendaki. Teodolit yang termasuk ke dalam jenis ini adalah
teodolit type TM 6 dan TL 60-DP ( Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 ( Zeiss )
Theodolit Repetisi
Macam theodolit menurut
sistem pembacaannya :
1. Theodolit
sistem bacaan dengan Index Garis
2. Theodolit
sistem bacaan dengan Nonius
3. Theodolit
sistem bacaan dengan Micrometer
4. Theodolit
sistem bacaan dengan Koinsidensi
5. Theodolit
sistem bacaan dengan Digital
Macam teodolit menurut
skala ketelitian :
1. Theodolit
Presisi ( Type T3 / Wild )
2. Theodolit
Satu Sekon ( Type T2 / Wild )
3. Theodolit
Sepuluh Sekon ( Type TM-10C / Sokkisha )
4. Teodolit
Satu Menit ( Type To / Wild )
5. Teodolit
Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern )
Semoga Bermanfaat...
Mantap bang.. Semoga aukses
BalasHapusMakasih bro..semoga bermanfaat
BalasHapus